MERINDUKAN SENTUHAN SANG PENCURI HATI

Dia tidak pernah berhenti untuk berpikir dan bermimpi
Dia selalu berdiri tegak penuh percaya diri
Tetapi semua yang dia lakukan untuk kepuasan pribadi
Tidak peduli dengan desah desuh negeri sendiri
Begitu cerdas begitu sempurna dia mencuri hati
Sang penanti melayang terpesona akan godaan manisnya janji
Dia bak malaikat surga yang datang membawa kedamaian
Namun, indahnya harapan hanyalah mimpi yang tidak kesampaian
Oh, sang penanti tersadar akan imajinasi serakah pencuri hati
Kenikmatan dunia yang fana itulah mimpi pencuri hati
Karena berkuasa sifat manis dia tawar seketika
Angkat kaki, terlena dengan kemasyuran yang dia punya
Serendah itu kah kecerdasan yang kau punya?
Kecerdasan yang mudah musnah dinodai tahta
Wahai pencuri hati, pujaan hati kami
Tidakkah kau melihat jeritan perihnya hati?
Jeritan yang lapar keadilan dan haus kedamaian ini
Lidah tajam mu sungguh menyayat hati, luka telah membekas
karena pencuri hati yang cerdas kehilangan integritas
Ingin ku berlari dan berteriak di depan mu
Namun apa daya, kesalahan ku telah memilih mu
Lelah sudah ku menanti berharap pelangi segera tiba
Wahai pencuri hati berapa lama lagikah kau menutup mata?
Lihatlah berlaksa jiwa merindukan sentuhan
Sentuhan tangan yang akan membawa kehangatan
Bagi rakyat indonesia yang miskin kesejahteraan

Puisiku

Penyakit Akut di Indonesiaku

Indonesia tanah airku negeri elok, masyur dan permai

Tujuh puluh tahun kau sudah merdeka

Tujuh puluh tahun jugalah kau setia menjadi negara berkembang

Apa yang salah denganmu?

Kau begitu indah dikelilingi oleh beribu-ribu pulau

Kau begitu luas terbentang dari Sabang sampai Merauke

Kau begitu hebat terdiri dari beragam suku dan budaya

Sumber daya alam melimpah? Ya

Sumber daya manusia cerdas terpenuhi? Ya

Tetapi, mengapa? mengapa banyak rakyatmu yang menderita?

Mengapa banyak rakyatmu yang mati karena kelaparan?

Mengapa banyak anak jalanan yang tidak memperoleh pendidikan?

Mengapa banyak rakyatmu yang tidak merasakan kemerdekaan?

Mungkinkah ini arti kemerdekaan yang sesungguhnya?

Korupsi semakin hari semakin berkobar seperti api membara

Kelaparan dan kemiskinan ada di setiap sudut negara ini

Oh aku sadar, ternyata ada penyakit akut yang terus tumbuh di Indonesiaku

Ya korupsi, korupsi yang menjadi masalah di negara ini

Dilakukan oleh pemimpin yang hanya memikirkan harta, kehormatan dan kekuasaan

Tidak peduli rakyatnya merintih kesakitan

Tidak peduli rakyatnya menjerit akan keadilan

Di mana kepedulianmu, tanggung jawabmu, janjimu wahai pemimpin bangsa

Indonesia akan segera hancur dan binasa karena keserakahanmu

Siapkah kau para generasi penerus bangsa pilihan?

Tumbuhkan mental dan jiwa kepemimpinan berintegritas yang berlandaskan Pancasila

Tanamkan sikap kejujuran, kepedulian dan profesionalisme untuk cegah korupsi

Indonesia menantikanmu untuk memimpin Indonesia menjadi lebih maju